Firewall Dengan IPTables



Setting Firewall Menggunakan IPTables di Linux
A.    Pengertian Firewall
Firewall digunakan untuk melindungi atau membatasi akses komputer
atau jaringan ke dunia luar, seperti internet. Salah satu firewall yang sering digunakan adalah iptables yang ada didalam sistem operasi linux.
Berikut ini ilustrasi mengenai firewall

Fungsi Firewall
1. Mengontrol dan mengawasi paket data yang mengalir di jaringan Firewall harus dapat mengatur, memfilter dan mengontrol lalu lintas data yang diizin untuk mengakses jaringan privat yang dilindungi firewall. Firewall harus dapat melakukan pemeriksaan terhadap paket data yang akan melawati jaringan privat. Beberapa kriteria yang dilakukan firewall apakah memperbolehkan paket data lewati atau tidak, antara lain :
  1. Alamat IP dari komputer sumber
  2. Port TCP/UDP sumber dari sumber.
  3. Alamat IP dari komputer tujuan.
  4. Port TCP/UDP tujuan data pada komputer tujuan
  5. Informasi dari header yang disimpan dalam paket data.
2. Melakukan autentifikasi terhadap akses.
3. Applikasi proxy Firewall mampu memeriksa lebih dari sekedar header dari paket data, kemampuan ini menuntut firewall untuk mampu mendeteksi protokol aplikasi tertentu yang spesifikasi.
4. Mencatat setiap transaksi kejadian yang terjadi di firewall. Ini Memungkinkan membantu sebagai pendeteksian dini akan penjebolan jaringan.



B.     Pengertian IPTables
IpTables adalah salah satu aplikasi linux, yang berfungsi untuk firewall. Kegunaanya untuk memfiltering semua data yang melewatinya. Dengan aplikasi ini, kita bisa memblokir data yang masuk, atau mengijinkan data yang keluar. Selain IpTables, juga bisa menggunakan shorewall.
Seperti namanya, firewall atau tembok api yang melindungi jaringan lokal dari jaringan luar atau Internet. Untuk mencegah ulah para cracker yang ingin meretas ke suatu sistem jaringan.
Firewall ada yang berbentuk piranti lunak (software). Dan ada juga yang berbentuk piranti keras, yang sudah di implementasikan kedalam sistemnya. Router juga termasuk dalam firewall.
C.    Perintah-Perintah Iptables
Untuk melihat apakah di dalam sistem kita sudah terinstal paket-paket iptables, ketikkan perintah berikut:
# rpm -qa | grep iptables
Jika memang belum terinstal, ketikkan perintah berikut:
# yum -y install iptables*
Agar iptables dapat berjalan otomatis setelah restart, gunakan perintah:
# chkconfig iptables on
Untuk melihat status iptables, gunakan perintah:
# service iptables status
Untuk menyalakan iptables, gunakan perintah:
# /etc/init.d/iptables start
Untuk mematikan iptables, gunakan perintah:
# /etc/init.d/iptables stop
Untuk merestart iptables, gunakan perintah:
# /etc/init.d/iptables restart
Sebelum melangkah lebih lanjut, pastikan firewall di sistem kita di enable yaitu dengan cara ketik setup lalu pilih Firewall configuration.
Setelah itu, pada bagian Security Level beri tanda bintang pada item Enabled lalu pilih tombol OK.

D.    Alur Paket Data
membahas prinsip dasar firewall iptables, mengelola akses internet berdasarkan alamat IP,port aplikasi dan MAC address. Firewall IPTables packet filtering memiliki tiga aturan (policy), yaitu:
·         INPUT
Mengatur paket data yang memasuki firewall dari arah intranet maupun internet. kita bisa mengelolakomputer mana saja yang bisa mengakses firewall. misal: hanya komputer IP 192.168.1.100 yang bisa SSHke firewall dan yang lain tidak boleh.
·         OUTPUT
Mengatur paket data yang keluar dari firewall ke arah intranet maupun internet. Biasanya output tidak diset,karena bisa membatasi kemampuan firewall itu sendiri.
·         FORWARD
Mengatur paket data yang melintasi firewall dari arah internet ke intranet maupun sebaliknya. Policy forward paling banyak dipakai saat ini untuk mengatur koneksi internet berdasarkan port, mac address dan alamat IP Selain aturan (policy) firewall iptables juga mempunyai parameter yang disebut dengan TARGET, yaitu status yang menentukkan koneksi di iptables diizinkan lewat atau tidak. TARGET ada tiga macam yaitu:
a.ACCEPT
Akses diterima dan diizinkan melewati firewall
b.REJECT
Akses ditolak, koneksi dari komputer klien yang melewati firewall langsung terputus, biasanya terdapatpesan “Connection Refused”. Target Reject tidak menghabiskan bandwidth internet karena akses langsung ditolak, hal ini berbeda dengan DROP.
c.DROP
Akses diterima tetapi paket data langsung dibuang oleh kernel, sehingga pengguna tidak mengetahui kalau koneksinya dibatasi oleh firewall, pengguna melihat seakan – akan server yang dihubungi mengalami permasalahan teknis. Pada koneksi internet yang sibuk dengan trafik tinggi Target Drop sebaiknya jangan digunakan.


1. a. Memblok paket yang datang dari sebuah IP
# iptables -I INPUT -s 192.168.0.149 -j REJECT
Peritah di atas digunakan untuk memblok paket dari IP 192.168.0.149. Ada 2 opsi yang digunakan sebenarnya yaitu DROP dan REJECT. Perbedaan dari keduanya adalah kalau REJECT, perintah ini akan memblok paket namun akan memberitahukan bahwa paket tersebut ditolak. Sedangkan kalau DROP, perintah ini akan memblok paket namun tidak diberitahu apakah paket tersebut
b. Memblok paket yang keluar dari sebuah IP
iptables -A OUTPUT -p tcp -d 192.168.10.2 -j DROP

2.Menutup Port
# iptables -A INPUT -p tcp  --dport 22 -j REJECT
Perintah di atas memblok port 22 yang biasa digunakan untuk ssh
# iptables -A INPUT -p tcp -i eth0 --dport 23 -j REJECT
Perintah di atas memblok port 22 yang biasa digunakan untuk telnet
# iptables -I INPUT -s 192.168.0.250 -p tcp --dport 23 -j REJECT
Perintah di atas untuk memblok service telnet dari IP 192.168.0.250
3. Membuat Dropped Log file.
iptables -A INPUT -m limit --limit 5/min -j LOG --log-prefix "PORT 80 DROP: " --log-level 7
iptables -A INPUT -p tcp --destination-port 80 -j DROP
4. Menghapus iptables
#  iptables -D INPUT 3
Menghapus iptables pada tabel input di baris ke 3
# iptables -F
Menghapus seluruh iptables
# iptables -F FORWARD

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 Ade Mila Sintia. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates